tugas-tugas manajer

2 Comments


BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Definisi Manajer

                Dalam sebuah organisasi atau sebuah perusahaan, pasti memiliki seorang pengelola atau yang biasanya kita sebut dengan manajer. Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi.
            Manajer memiliki pengertiang yang tidak sama dengan pemimpin. Bennis dan Nanus, dua orang pakar manajemen, dalam bukunya “Leaders”, membuat perbedaan antara manajer dan pemimpin. Manajer menjalankan tugasnya dengan benar, sementara pemimpin melakukan sesuatu yang benar.
Sedangkan Stephen Covey, pengarang “The 7 Habits of Highly Effective People“, menggambarkan, manajer mencari cara yang paling efisien untuk mencapai tangga sukses, sedang pemimpin menentukan apakah tangga yang dinaiki berada pada tembok yang benar.
Covey memberikan ilustrasi yang jelas mengenai perbedaan manajer dan pemimpin. Dalam usahanya membuat jalan menembus hutan yang lebat, seorang manajer memberi petunjuk bawahannya cara yang paling efisien menebang pohon yang ada. Sedangkan seorang pemimpin tak hanya memberi tahu bawahannya cara yang paling efisien dalam menebang pohon, tapi dia juga memanjat pohon yang tinggi untuk melihat apakah pohon-pohon yang ditebang bawahannya itu menuju arah yang benar.
Tidak setiap pemimpin adalah manajer yang baik, begitu juga tidak setiap manajer adalah pemimpin yang baik. Akan tetapi eksekutif terbaik menguasai kedua kecakapan manajemen dan kepemimpinan.
Manajer dewasa ini diharapkan mengubah sifat dan kebiasaannya. Tidak saja menjalankan tugas dengan benar, melainkan juga mempunyai pandangan ke depan, apakah tugas yang ada itu memang benar perlu dilaksanakan.







BAB II
PERMASALAHAN

2.1 Masalah yang Timbul dalam Profesi sebagai Manajer

            Menjadi seorang manajer bukanlah hal yang mudah. Untuk menjadi seorang manajer dengan hanya mempunyai gagasan saja tidaklah cukup. Dalam usahanya membawa perubahan di dalam organisasi untuk mencapai gagasan tadi diperlukan kerja sama dengan kelompoknya. Mendapat dukungan dari kelompoknya merupakan hal yang utama manajer dalam mencapai sukses. Masalah yang sering muncul seperti cepatnya perubahan ekonomi dan ketatnya persaingan, sehingga  menyebabkan banyak organisasi terpaksa mengurangi tenaga kerjanya dalam usahanya untuk bertahan.
Akibatnya, pegawai kurang kepercayaannya terhadap organisasi yang menyebabkan turunnya loyalitas kerja. Menurunnya loyalitas kerja menyebabkan turunnya produktivitas kerja, yang menyebabkan pada akhirnya mengakibatkan organisasi sulit bersaing.
Solusi untuk mengatasi hal tersebut ialah membangun kerja sama yang baik ialah menanamkan rasa saling percaya dari kedua pihak. Mengubah pandangan negatif manajer terhadap bawahan, dan juga pandangan negatif bawahan terhadap organisasi atau manajernya.
Solusi lain yang lebih efektif, sistem hubungan transformasi, dimana pimpinan membicarakan gagasan yang ada, membuka diri dan mau menerima saran dari bawahan, menjadikan gagasan itu keputusan bersama, membantu mengembangkan potensi bawahan ke tingkat maksimum, dan menaruh kepercayaan dan mereka mampu mengatur tugas mereka sendiri dalam usahanya mencapai gagasan bersama.











BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Tugas-Tugas Manajer

                Adapun tugas-tugas manajer secara umum adalah sebagai berikut :
1. Manajer bekerja dengan dan melalui orang lain.


Istilah “orang” mencakup tidak hanya para bawahan dan atasan, tetapi juga manajer-manajer lainnya dalam organisasi. Disamping itu, “orang” juga termasuk individu-individu dari luar organisasi, langganan, penyedia (supplier), konsumen atau langganan, pengurus serikat karyawan, pejabat dan karyawan kantor-kantor pemerintah dan sebagainya. 

2. Manajer memadukan dan menyeimbangkan tujuan-tujuan yang saling bertentangan dan menetapkan prioritas-prioritas.


Setiap manajer akan menghadapi sejumlah tujuan, masalah dan kebutuhan organisasional yang semuanya ini bersaing untuk memperebutkan sumberdaya-sumberdaya organisasi (manusia, material atau bahkan waktu manajer). Karena berbagai sumberdaya tersebut selalu terbatas, manajer harus menjaga keseimbangan di antara berbagai tujuan dan kebutuhan organisasional.

3. Manajer bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan.

Para manajer ditugaskan untuk mengelola pekerjaan-pekerjaan tertentu secara sukses. Mereka biasanya dievaluasi atas dasar seberapa baik mereka mengatur tugas-tugas yang harus diselesaikan. Lebih lanjut, manajer juga bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan para bawahannya. Sukses atau kegagalan bawahan adalah cerminan langsung sukses atau kegagalan manajer.

4. Manajer harus berpikir secara analisis dan konseptual.

Untuk menjadi pemikir yang analisis, manajer harus mampu merinci dan memisah-misahkan suatu masalah menjadi komponen-komponen masalah, menganalisa komponen-komponen tersebut, dan kemudian mencari penyelesaian yang layak dengan akurat. Dan yang lebih penting bagi manajer adalah menjadi pemikir konseptual, yang mampu memandang keseluruhan tugas dan mengkaitkan suatu tugas dengan tugas-tugas lain.

5. Manajer adalah seorang mediator.

Organisasi terdiri dari orang-orang, dan kadang-kadang mereka saling tidak bersetuju atau saling bertentangan. Bila hal itu terjadi dalam suatu unit kerja atau organisasi, maka bisa menurukan semangat kerja dan produktivitas, atau bisa merusak suasana kerja, atau bahkan para karyawan yang cakap bisa meninggalkan organisasi. Kejadian-kejadian seperti ini menuntut peranan manajer sebagai mediator (penengah).

6. Manajer adalah seorang politisi.

Seperti apa yang dilakukan politisi dalam mengkampanyekan program-programnya, manajer harus mengembangkan hubungan-hubungan baikm untuk mendapatkan dukungan atas kegiatan-ekgiatan usulan-usulan atau keputusannya. Setiap manajer yang efektif “memainkan politik” dengan mengembangkan jaringan kerjasama timbale balik dengan para manajer lain dalam organisasi.

7. Manajer adalah seorang diplomat

Manajer mungkin harus berperan sebagai wakil (representative) resmi kelompok kerjanya pada pertemuan-pertemuan organisasional. Manajer juga mungkin mewakili organisasi dalam berurusan dengan kontraktor, langganan, pejabat pemerintah atau personalia organisasi lain.

8. Manajer mengambil keputusan-keputusan sulit

Organisasi selalu menghadapi banyak masalah (misalnya, kesulitan financial, masalah personalia, dan sebagainya). Manajer adalah seorang yang diharapkan dapat menemukan pemecahan berbagai masalah sulit dan mengambil keputusan yang akurat.


3.2 Tugas Manajer Menurut Pandangan Ahli Ekonomi
                Henry Mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh peran yang dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian mengelompokan kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok, yaitu :
1.      peran antar pribadi, yaitu melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung.
2.      peran informasional, meliputi peran manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara.
3.      peran pengambilan keputusan, meliputi peran sebagai seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.

Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:
1.      Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagaiproses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga merupakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.

1.      Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.


3. Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.


Kesimpulan

Menjadi manajer yang baik di perlukan usaha yang keras di karenakan tugas manajer yang tidak mudah. Manajer adalah seseorang yang bekerja sama dengan orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran.Manajer memiliki tugas yang sangat berperan penting dalam perkembangan perusahaan, Tugas manager sebagai pemimpin yang baik ialah berani mengambil gagasan untuk mengubah keadaan menuju ke arah yang lebih baik, mengkomunikasikan ke kelompoknya, membantu membangkitkan kemampuan maksimal kelompoknya, dan mempercayai bahwa mereka dapat menjadi pemimpin di bidang mereka masing-masing. manajer menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Setiap perusahaan membutuhkan manajer untuk  mengoordinasikan kegiatan-kegiatan di dalam perusahaan agar segala sesuatu yang di rencanakan dapat tercapai.

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

2 komentar:

  1. sengaja buat posting yg beginian, biar ntar pas mitem ato final bisa nyontek blognkan?? ckckck

    BalasHapus
  2. gak gtuu e...
    tapi betol jg tuu..
    hahahhaw..
    sring2 lah bkin postingan ky gni.. :)

    BalasHapus